Posisi server itu tidak penting. Apakah di Indonesia atau negara asal RIM di Kanada.
Menurut Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang juga membidangi informasi, TB Hasanuddin, sebenarnya posisi server itu tidak penting. Apakah di Indonesia, negara asal RIM di Kanada, atau di negara lain.
"Yang penting, bagaimana penegak hukum bisa mengakses data itu. Sekali pun penegak hukum harus terbang ke Kanada," kata TB Hasanuddin dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, di Jakarta, Selasa 11 Januari 2011.
Bagi politisi PDI Perjuangan ini, penegak hukum seperti polisi semestinya bisa mencari celah untuk dapat mengakses data-data pelaku kejahatan yang menggunakan BlackBerry. Yang pasti, kepentingan publik bisa dilindungi.
"Sekalipun server-nya di ujung dunia, kalau bisa diakses untuk kepentingan publik, ya silakan saja," ujar mantan Sekretaris Militer era Presiden Megawati Soekarnoputri ini.
Hasanuddin pada dasarnya sepakat bahwa penegak hukum sedianya bisa mengakses data pelaku kejahatan. Karena, upaya itu untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan guna melindungi kepentingan masyarakat.
"Meski demikian, dalam proses penyadapan nantinya tetap harus mengacu pada undang-undang yang berlaku. Tidak boleh sembarangan menyadap orang," ujar dia.
Dia juga sepakat bahwa konten pornografi dalam layanan BlackBerry memang sudah seharusnya ditutup. RIM sendiri sudah bersedia untuk memblokir situs porno bagi pengguna BlackBerry di Indonesia. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar