Servis yang dapat digelar di Internet sebetulnya banyak sekali, hanya saja sering kali Internet di asosiasikan hanya dengan akses Web dan chatting. Mungkin bagi kebanyakan pemula Web & chatting merupakan servis yang menarik di Internet, akan tetapi bagi anda-anda yang sudah cukup sibuk dengan pekerjaan sehari-hari maka servis yang akan paling banyak digunakan di Internet justru e-mail (surat elektronik).
Bagi pengguna veteran Internet maka e-mail merupakan servis yang paling banyak digunakan. Bahkan bukan mustahil 80-90% waktu kita di Internet terutama digunakan untuk ber-e-mail ria, membaca e-mail, menjawab e-mail, berdiskusi dengan teman-teman melalui e-mail, bersilaturahmi dengan e-mail dsb. Kira-kira e-mail mempunyai karakteristik yang agak mirip dengan FAX di dunia biasa, hanya saja sifat formalitasnya jauh lebih rendah. Saya sendiri meluangkan waktu sekitar 3-4 jam / hari untuk mengerjakan & mengolah 600-an mail / hari yang saya terima.
Mengapa e-mail menjadi menarik? Ada banyak hal yang menarik dari e-mail di bandingkan servis Internet yang lain, antara lain:
- Pulsa & biaya yang dibutuhkan untuk akses e-mail di Internet sangat murah dibandingkan dengan akses Web / chatting. Tentunya anda harus menggunakan servis POP mail jangan Webmail (di yahoo.com / hotmail.com) untuk menghemat pulsa. Untuk rata-rata traffik 200-300 mail / hari biaya yang dibutuhkan untuk akses e-mail di ISP sekitar Rp. 30-40.000 / bulan.
- Mempunyai karakteristik seperti FAX untuk kebutuhan penyebaran informasi yang sifatnya formal. Menjadi menarik bagi dunia usaha yang menginginkan melakukan koordinasi dengan cepat & murah.
- Tidak seperti chatting, e-mail memungkinkan kita diskusi tanpa perlu kedua belah pihak online bersamaan. Oleh karena itu, diskusi di e-mail menjadi sangat ideal bagi orang-orang sibuk atau orang yang tidak mungkin secara terus menerus online di Internet karena satu & lain hal. Seringkali orang yang ada di komunitas e-mail ini bukan orang sembarangan, ada yang direktur perusahaan dll dll.
- Sifat diskusi sangat informal, keakraban menjadi mudah dibentuk karena bentuk formalitas banyak di hilangkan. Rasa kekeluargaan menjadi terbentuk diantara para peserta diskusi di e-mail.
Melihat beberapa aspek positif dari e-mail tersebut. Tentunya akan menarik jika ke 150.000 WARTEL yang ada di Indonesia dapat memberikan servis e-mail bagi masyarakat. Apakah mungkin kita memberikan servis e-mail seperti FAX di WARTEL? Alat apa yang di perlukan? Bagaimana pola pembiayaannya?
Alat yang dibutuhkan untuk memberikan servis e-mail di WARTEL sebetulnya relatif sederhana, yaitu minimal:
- PC Pentium 100 32Mbyte.
- Harddisk yang cukup besar.
- Modem untuk akses ke Internet.
- Printer untuk mencetak e-mail (bisa menggunakan printer di WARNET yang sudah ada).
- Software e-mail yang banyak digunakan adalah software MDAEMON yang sering digunakan di WARNET-WARNET yang menggunakan Windows. Akan tetapi bagi PC yang menggunakan Linux harus mengunakan software yang ada di Linux seperti qmail, sendmail, fetchmail, imap dll.
Dengan konfigurasi yang diberikan maka kira-kira total investasi minimum sekitar Rp. 3-4 juta. Memang sekitar 2-3 kali lebih mahal daripada harga sebuah mesin FAX biasa.
Dalam mengoperasikan sistem e-mail ini, sangat berbeda dengan FAX yang harus dikirimkan saat itu juga maka pada sistem e-mail proses pengiriman & pengambilan mail dapat dilakukan secara batch (serentak) dalam waktu yang ditentukan. Jadi bisa saja semua e-mail di antrikan dulu di PC kita di WARTEL sampai cukup banyak & hanya dikirimkan pada waktu-waktu tertentu saja misalnya hanya pada jam 9 pagi, 12 siang & 9 malam (tiga kali sehari) saja. Jika kita set 10-15 menit setiap kali terhubung ke Internet, maka sistem e-mail kita akan sanggup menerima sekitar 6000-8000 mail / hari untuk mail yang besar-nya 2-5Kbyte setiap mail-nya. Kapasitas tersebut relatif sudah cukup untuk aplikasi e-mail yang biasa. Tentunya untuk klien yang menginginkan menerima file besar berupa attachment maka perhitungannya akan lain. Biaya operasional yang harus dikeluarkan sebetulnya kecil, bayangkan tiga (3) kali 15 menit / hari artinya sekitar 45 menit / hari (sekitar Rp.7500/ hari untuk Telkom & ISP) jadi dalam satu bulan biaya operasional yang dibutuhkan hanya sekitar Rp. 300.000 / bulan.
Pola akses e-mail bisa berbeda dengan FAX yang membayar pada saat menerima FAX, pada servis e-mail biasanya menggunakan pola langganan bulanan. Biasanya biaya berlangganan e-mail ke WARNET antara Rp. 10-30.000 / bulan / orang. Tentunya biaya langganan Rp. 10-30.000 / bulan ini belum termasuk minta di print-kan e-mail; servis mengirimkan ke rumah: mengambilkan e-mail di yahoo.com / hotmail.com & bila mengambilkan attachment yang besar tentunya semua membutuhkan biaya yang lain lagi. Misalkan sebuah WARTEL sanggup memperoleh 50 orang anggota servis e-mail (di warnet-warnet jumlah anggota servis e-mail ini bisa mencapi ratusan) maka bukan mustahil akan terkumpul uang Rp. 500.000-1.5 juta / bulan secara kotor; sebuah nilai yang memungkinkan mengembalikan modal investasi PC yang digunakan dalam waktu 5-6 bulan saja.
Detail teknis tentang instalasi perangkat lunak maupun servis e-mail ini dapat diperoleh di beberapa situs Internet seperti http://www.bogor.net/idkf & http://www.detik.com di samping diskusi di mailing list asosiasi-warnet@egroups.com maupun berbagai buku Internet seperti “Teknologi Warung Internet” di Toko Buku Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar