Senin, 27 Desember 2010

Servis e-mail untuk Warung Telekomunikasi (WARTEL)




Servis yang dapat digelar di Internet sebetulnya banyak sekali, hanya saja sering kali Internet di asosiasikan hanya dengan akses Web dan chatting. Mungkin bagi kebanyakan pemula Web & chatting merupakan servis yang menarik di Internet, akan tetapi bagi anda-anda yang sudah cukup sibuk dengan pekerjaan sehari-hari maka servis yang akan paling banyak digunakan di Internet justru e-mail (surat elektronik).

Bagi pengguna veteran Internet maka e-mail merupakan servis yang paling banyak digunakan. Bahkan bukan mustahil 80-90% waktu kita di Internet terutama digunakan untuk ber-e-mail ria, membaca e-mail, menjawab e-mail, berdiskusi dengan teman-teman melalui e-mail, bersilaturahmi dengan e-mail dsb. Kira-kira e-mail mempunyai karakteristik yang agak mirip dengan FAX di dunia biasa, hanya saja sifat formalitasnya jauh lebih rendah. Saya sendiri meluangkan waktu sekitar 3-4 jam / hari untuk mengerjakan & mengolah 600-an mail / hari yang saya terima.

Mengapa e-mail menjadi menarik? Ada banyak hal yang menarik dari e-mail di bandingkan servis Internet yang lain, antara lain:

  • Pulsa & biaya yang dibutuhkan untuk akses e-mail di Internet sangat murah dibandingkan dengan akses Web / chatting. Tentunya anda harus menggunakan servis POP mail jangan Webmail (di yahoo.com / hotmail.com) untuk menghemat pulsa. Untuk rata-rata traffik 200-300 mail / hari biaya yang dibutuhkan untuk akses e-mail di ISP sekitar Rp. 30-40.000 / bulan.
  • Mempunyai karakteristik seperti FAX untuk kebutuhan penyebaran informasi yang sifatnya formal. Menjadi menarik bagi dunia usaha yang menginginkan melakukan koordinasi dengan cepat & murah.
  • Tidak seperti chatting, e-mail memungkinkan kita diskusi tanpa perlu kedua belah pihak online bersamaan. Oleh karena itu, diskusi di e-mail menjadi sangat ideal bagi orang-orang sibuk atau orang yang tidak mungkin secara terus menerus online di Internet karena satu & lain hal. Seringkali orang yang ada di komunitas e-mail ini bukan orang sembarangan, ada yang direktur perusahaan dll dll.
  • Sifat diskusi sangat informal, keakraban menjadi mudah dibentuk karena bentuk formalitas banyak di hilangkan. Rasa kekeluargaan menjadi terbentuk diantara para peserta diskusi di e-mail.

Melihat beberapa aspek positif dari e-mail tersebut. Tentunya akan menarik jika ke 150.000 WARTEL yang ada di Indonesia dapat memberikan servis e-mail bagi masyarakat. Apakah mungkin kita memberikan servis e-mail seperti FAX di WARTEL? Alat apa yang di perlukan? Bagaimana pola pembiayaannya?

Alat yang dibutuhkan untuk memberikan servis e-mail di WARTEL sebetulnya relatif sederhana, yaitu minimal:

  • PC Pentium 100 32Mbyte.
  • Harddisk yang cukup besar.
  • Modem untuk akses ke Internet.
  • Printer untuk mencetak e-mail (bisa menggunakan printer di WARNET yang sudah ada).
  • Software e-mail yang banyak digunakan adalah software MDAEMON yang sering digunakan di WARNET-WARNET yang menggunakan Windows. Akan tetapi bagi PC yang menggunakan Linux harus mengunakan software yang ada di Linux seperti qmail, sendmail, fetchmail, imap dll.

Dengan konfigurasi yang diberikan maka kira-kira total investasi minimum sekitar Rp. 3-4 juta. Memang sekitar 2-3 kali lebih mahal daripada harga sebuah mesin FAX biasa.

Dalam mengoperasikan sistem e-mail ini, sangat berbeda dengan FAX yang harus dikirimkan saat itu juga maka pada sistem e-mail proses pengiriman & pengambilan mail dapat dilakukan secara batch (serentak) dalam waktu yang ditentukan. Jadi bisa saja semua e-mail di antrikan dulu di PC kita di WARTEL sampai cukup banyak & hanya dikirimkan pada waktu-waktu tertentu saja misalnya hanya pada jam 9 pagi, 12 siang & 9 malam (tiga kali sehari) saja. Jika kita set 10-15 menit setiap kali terhubung ke Internet, maka sistem e-mail kita akan sanggup menerima sekitar 6000-8000 mail / hari untuk mail yang besar-nya 2-5Kbyte setiap mail-nya. Kapasitas tersebut relatif sudah cukup untuk aplikasi e-mail yang biasa. Tentunya untuk klien yang menginginkan menerima file besar berupa attachment maka perhitungannya akan lain. Biaya operasional yang harus dikeluarkan sebetulnya kecil, bayangkan tiga (3) kali 15 menit / hari artinya sekitar 45 menit / hari (sekitar Rp.7500/ hari untuk Telkom & ISP) jadi dalam satu bulan biaya operasional yang dibutuhkan hanya sekitar Rp. 300.000 / bulan.

Pola akses e-mail bisa berbeda dengan FAX yang membayar pada saat menerima FAX, pada servis e-mail biasanya menggunakan pola langganan bulanan. Biasanya biaya berlangganan e-mail ke WARNET antara Rp. 10-30.000 / bulan / orang. Tentunya biaya langganan Rp. 10-30.000 / bulan ini belum termasuk minta di print-kan e-mail; servis mengirimkan ke rumah: mengambilkan e-mail di yahoo.com / hotmail.com & bila mengambilkan attachment yang besar tentunya semua membutuhkan biaya yang lain lagi. Misalkan sebuah WARTEL sanggup memperoleh 50 orang anggota servis e-mail (di warnet-warnet jumlah anggota servis e-mail ini bisa mencapi ratusan) maka bukan mustahil akan terkumpul uang Rp. 500.000-1.5 juta / bulan secara kotor; sebuah nilai yang memungkinkan mengembalikan modal investasi PC yang digunakan dalam waktu 5-6 bulan saja.

Detail teknis tentang instalasi perangkat lunak maupun servis e-mail ini dapat diperoleh di beberapa situs Internet seperti http://www.bogor.net/idkf & http://www.detik.com di samping diskusi di mailing list asosiasi-warnet@egroups.com maupun berbagai buku Internet seperti “Teknologi Warung Internet” di Toko Buku Gramedia.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar