Remaja pemberani Jessica Watson meninggalkan Pelabuhan Sydney dan memulai pelayaran keliling dunia sendirian, Minggu (18/10) Sydney - Surya- Jessica Watson sungguh pemberani. Remaja Australia berusia 16 tahun itu bertekad menjadi orang termuda mengelilingi dunia lewat laut. Minggu (18/10), dia berangkat dari Pelabuhan Sydney untuk memulai petualangan nekatnya. Jarak yang akan ditempuh Watson sekitar 38.000 km. Tak hanya itu, remaja cantik itu juga harus mengarungi perairan-perairan paling ganas dunia.
Hal inilah yang menimbulkan perdebatan keras di Australia. Banyak yang mempertanyakan keputusan orangtua Watson karena mengizinkan putri mereka menempuh bahaya sendirian.
Menepis ‘protes’ banyak orang, Watson dan keluarganya menegaskan bahwa dia merupakan pelaut berpengalaman dan mumpuni. Gadis itu juga telah mempelajari navigasi, sistem elektronik, dan prosedur keselamatan maritim.
Meskipun berlayar sendirian, Watson akan terus melakukan kontak intensif dengan timnya melalui radio, e-mail, dan blog. Mereka juga melacak posisi Watson melalui alat GPS (global positioning system) yang dipasang di bajunya. Watson juga akan berkomunikasi dengan Julie ibunya dua kali sehari. Di bawah langit Sydney yang kelabu, Watson menaiki kapalnya yang berukuran 10 meter dan berwarna pink, Minggu (18/10). Sebelumnya dia memeluk kedua orangtuanya dan melambaikan tangan kepada orang-orang yang berdiri di sepanjang pelabuhan.
”Saya rasa banyak warga Australia mengkhawatirkan Jessica. Saya juga. Namun melihat tekadnya, saya berharap dia sukses dan memintanya tetap berhati-hati,” kata Julia Gillard, wakil perdana menteri Australia.
Rekor berlayar tanpa bantuan dicatat oleh Jesse Martin, juga asal Australia, yang menyelesaikan perjalanannya pada 1999. Saat itu umurnya 18 tahun. Rekor inilah yang akan dipecahkan Watson.
Hal inilah yang menimbulkan perdebatan keras di Australia. Banyak yang mempertanyakan keputusan orangtua Watson karena mengizinkan putri mereka menempuh bahaya sendirian.
Menepis ‘protes’ banyak orang, Watson dan keluarganya menegaskan bahwa dia merupakan pelaut berpengalaman dan mumpuni. Gadis itu juga telah mempelajari navigasi, sistem elektronik, dan prosedur keselamatan maritim.
Meskipun berlayar sendirian, Watson akan terus melakukan kontak intensif dengan timnya melalui radio, e-mail, dan blog. Mereka juga melacak posisi Watson melalui alat GPS (global positioning system) yang dipasang di bajunya. Watson juga akan berkomunikasi dengan Julie ibunya dua kali sehari. Di bawah langit Sydney yang kelabu, Watson menaiki kapalnya yang berukuran 10 meter dan berwarna pink, Minggu (18/10). Sebelumnya dia memeluk kedua orangtuanya dan melambaikan tangan kepada orang-orang yang berdiri di sepanjang pelabuhan.
”Saya rasa banyak warga Australia mengkhawatirkan Jessica. Saya juga. Namun melihat tekadnya, saya berharap dia sukses dan memintanya tetap berhati-hati,” kata Julia Gillard, wakil perdana menteri Australia.
Rencana Watson sempat tertunda beberapa kali. Bulan lalu, kapalnya bertabrakan dengan sebuah kapal barang saat dia berlayar menuju Sydney untuk persiapan terakhir. Kecelakaan ini membuat banyak pihak mendesaknya untuk membatalkan niat.
Tahap pertama perjalanan Watson adalah melewati perairan utara Selandia Baru, lalu ke Fiji, dan Samoa. Dia juga berencana melewati perairan selatan Afrika dan Amerika Selatan. Perjalanan ini diperkirakan menempuh waktu delapan bulan. Menurut juru bicara tim Watson, Andrew Fraser, gadis itu sangat lega dan bersemangat untuk memulai petualangan. Tapi Fraser mengelak menjawab pertanyaan apakah perjalanan itu terlalu berbahaya bagi remaja semuda itu. “Soal itu kita bicarakan delapan bulan lagi,” elaknya.
Agustus silam, Mike Perham, 17, mengklaim sebagai orang termuda yang pernah berkeliling dunia sendirian. Remaja Inggris itu mengarungi jarak 45.000 km dalam perjalanan laut selama sembilan bulan.
Perham beberapa bulan lebih muda ketimbang Zac Sunderland, asal California, AS. Dia menjelajah lautan sendirian selama 13 bulan. Bedanya, Sunderland berlayar ‘dengan bantuan’. ‘Tanpa bantuan’ berarti kapal yang dikemudikan tidak mendapat bantuan apapun dari orang luar, baik perbaikan, peralatan, maupun suplai barang.
Rekor berlayar tanpa bantuan dicatat oleh Jesse Martin, juga asal Australia, yang menyelesaikan perjalanannya pada 1999. Saat itu umurnya 18 tahun. Rekor inilah yang akan dipecahkan Watson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar