Kamis, 06 Januari 2011

8 Cara Menghadapi Bos yang Buruk

BOS tidak menghargai ide dan kerja keras Anda. Dia meremehkan dan menolak promosi yang seharusnya Anda dapatkan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Memang tak mudah jika setiap hari harus berhadapan dengan sikap atau cara kerja bos yang menjengkelkan. Siapa yang tahan jika bos berulang kali berbicara buruk dengan Anda, meremehkan ide-ide Anda, berharap Anda selalu bisa membaca pikirannya, dan terus menekan untuk selalu bekerja keras tanpa dukungan semangat darinya.
Jika Anda menghadapi situasi ini, akuilah bahwa Anda memang harus bekerja dengan bos yang seperti itu. Mungkin Anda sempat berpikir untuk melawan dan mengadukan bos Anda ke atasannya atau ke bagian HRD. Anda mungkin saja beruntung, tapi beberapa kasus biasanya menemui jalan buntu.
Nah, jika kekesalan Anda sudah memuncak, coba cara-cara berikut ini agar Anda bisa tetap bertahan di perusahaan tersebut dan menghasilkan karya yang baik.
Jangan bertindak gegabah
Saat kekesalan sudah memuncak, Anda mungkin berpikir untuk melawan bos dengan mengirimkan surat kepada CEO yang berisi keburukan-keburukan bos Anda. Langkah ini memang tidak terlalu berbahaya. Tapi jika Anda masih tetap ingin berkarier di tempat tersebut, sebaiknya Anda tidak perlu menampakkan kekesalan Anda secara eksplisit. Lagi pula demi keamanan finansial Anda, menantang bos secara vulgar tentu akan berpengaruh buruk bagi karier Anda.
Pura-pura menghargai
Dunia kerja memang penuh dengan trik dan tipu daya. Jika ada yang menipu atau menusuk dari belakang, jangan lantas menjadi orang yang lemah atau cengeng. Pintar-pintarlah bermain peran jika berhadapan dengan rekan kerja atau bos yang tidak Anda sukai. Jika bos Anda menasehati Anda panjang lebar tentang hal yang sudah berkali-kali diucapkannya, tersenyumlah dan pasang ekspresi bahwa Anda benar-benar mendengarkan nasihatnya, bersedia menjalakannya, dan menghargai semua kata-kata yang keluar dari mulutnya. Lakukan semuanya meski kepercayaan Anda padanya sudah benar-benar hilang.
Kumpulkan bukti kerja
Mulailah menyimpan setiap evaluasi positif yang diberikan klien, teman-teman, bos Anda yang lain, atau siapa pun yang berhubungan dengan kerja Anda. Selain itu, tetap fokus untuk menghasilkan kerja yang terbaik. Bos Anda mungkin bisa menyepelekan Anda dengan kata-katanya yang pedas, tapi pengalaman dan respons positif yang sudah diberikan takkan bisa direnggut dari diri Anda. Pengalaman dan respons inilah yang bisa Anda gunakan jika nantinya ada peluang baru yang lebih menggembirakan.
Menghimpun persekutuan
Jika Anda mengincar posisi tertentu di perusahaan, kenali lingkungan di posisi tersebut. Bertemanlah dengan orang-orang yang memiliki kekuatan di departemen tersebut, juga dengan bos besar Anda. Dengan berteman, Anda bisa mendapatkan wawasan, panduan, dan referensi untuk membuat rencana strategis atau apapun yang sesuai tujuan Anda di departemen tersebut. Tetaplah “terlihat” dan berada dalam lingkaran orang-orang tersebut.
Jangan cepat mengambil kesimpulan
Bos Anda mungkin terlihat menyebalkan. Tapi terkadang ada sesuatu yang tak kasatmata terjadi di belakang Anda. Bisa saja perilaku bos tersebut karena desakan atau tekanan dari orang-orang yang lebih berkuasa. Maksudnya, bos Anda mungkin hanya menjadi bagian kecil dari keputusan yang diambilnya. Bisa jadi, manajemen perusahaanlah yang paling berpengaruh terhadap keputusan yang membuat Anda benci dengan bos Anda. Jadi cobalah sedikit berempati dan tidak membenci bos Anda sepenuhnya.
Dekati bos
Coba cara yang unik untuk menghadapinya. Semua orang pasti senang dipuji dan dianggap ahli di suatu bidang. Maka cobalah dekati bos Anda dan tanyakan hal apa saja yang bisa Anda lakukan agar Anda bisa mendapatkan posisi yang diinginkan. Tanyakan hal tersebut secara spesifik. Siapa tahu dengan memperbaiki hubungan dengan Anda bisa membangun tim kerja yang baik untuk perusahaan.
Perbaiki diri
Daripada menuruti bos Anda, lebih baik melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan menambah wawasan Anda. Cobalah untuk memperbaiki kemampuan interpersonal dan perilaku Anda. Terbukalah terhadap setiap masukan dan kritik. Jangan sampai kekesalan Anda terhadap bos justru membuat Anda berperilaku seperti dia. Intinya, wawasan, pengalaman, dan perilaku yang baik bisa menjadi tiket Anda untuk keluar dari perusahaan tersebut dan menerima tawaran lain yang lebih baik.
Menunggu
Jika bos Anda benar-benar orang yang menyebalkan dan tidak baik, tentu ia juga akan dijatuhkan oleh orang yang lebih berkuasa darinya. Maka daripada pusing memikirkan bos Anda, lebih baik fokus pada kerja Anda dan kesempatan-kesempatan di sekitar Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar