Kamis, 06 Januari 2011

Asal Usul Filateli

Filateli awalnya merupakan perwujudan “dengan kecintaan atas barang-barang bebas pajak?”
Pengiriman surat awalnya adalah bebas biaya. Biaya pengiriman ditanggung oleh sipenerima surat. Jika sipenerima surat menolak antaran surat tersebut, maka kerugian akan ditanggung oleh kantor pos. Pada tahun 1837, seorang kepala sekolah Inggris bernama Rowland Hill menyarankan sistem pra-bayar dalam suatu selebaran yang berjudul: “Reformasi Kantor Pos”.
Perangko yang pertama dijual pada tanggal 1 Mei 1840. Harganya 1 penny untuk perangko hitam, dan 2 pence untuk perangko biru, bergambar Ratu Victoria. Kata filateli sendiri mulai diperkenalkan pada tahun 1864. Kata filateli itu sendiri berasal dari 2 kata Yunani yang berarti “dengan kecintaan atas barang-barang bebas pajak”.
“Novel mempunyai reputasi sebagai hiburan ringan, kadang terkesan membosankan dan asal-asalan. Kesalahan akibat reputasi ini dibebankan pada kata ‘novel’ itu sendiri. Kata ‘novel’ berasal dari bahasa Latin ‘novus’, yang artinya ‘baru’. Kemudian diserap menjadi bagian bahasa Inggris untuk menamakan sebuah cerita pendek (dari bahasa Itali), novella.
Novella adalah sebuah prosa pendek yang biasanya berupa cerita baru, orisinil, dan sangat kontras dengan versi tradisionalnya. Cerita di dalam novella memang dimaksudkan untuk menjadi sebuah kesenangan baru bagi para pembacanya.
Biasanya sipembaca akan merespon, dan saat ini ada beberapa jenis novel: roman, agen rahasia, western, misteri, detektif, fiksi gotik, fiksi sains, novel sejarah, novel tentang tempat, novel psikologi, novel epistolari (dimana cerita biasanya dikisahkan melalui pertukaran surat), roman clef (membutuhkan sebuah ‘kunci’, atau informasi tambahan), novel pujaan, novel proletar, dan novel anti-modernisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar